Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Hari Jantung Sedunia, Novo Nordisk Soroti Obesitas sebagai Pemicu Utama Penyakit Kardiovaskular

Rabu, 01 Oktober 2025 | Oktober 01, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-01T15:00:42Z

General Manager Novo Nordisk Indonesia, Sreerekha Sreenivasan (kiri), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI. Indonesian Heart Association), Dr. dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC. (Kanan)

TERKINI.ASIA – Penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia dengan lebih dari 20,5 juta kematian tiap tahunnya. Di Indonesia, obesitas disebut sebagai salah satu faktor risiko terbesar yang memicu penyakit kardiovaskular.

Memperingati Hari Jantung Sedunia 2025 pada 29 September 2025, Novo Nordisk Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung penanganan penyakit jantung melalui edukasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan, serta inovasi medis untuk mengatasi obesitas.

“Prevalensi penyakit jantung di Indonesia terus meningkat dan menimbulkan beban ekonomi sangat besar, khususnya penyakit jantung koroner yang erat kaitannya dengan BMI tinggi. Pengurangan obesitas sangat penting untuk menurunkan beban penyakit kardiovaskular,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.

Data global menunjukkan individu dengan obesitas memiliki risiko serangan jantung 75% lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki BMI normal. Bahkan, 8 dari 10 pasien penyakit jantung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

General Manager Novo Nordisk Indonesia, Sreerekha Sreenivasan, menambahkan bahwa penanganan obesitas harus menjadi langkah prioritas.
“Salah satu kontributor terbesar penyakit jantung adalah kelebihan berat badan. Menurunkan berat badan—baik melalui perubahan gaya hidup sehat maupun dukungan medis—terbukti efektif dalam menurunkan risiko penyakit jantung,” jelasnya.

Senada, dokter spesialis jantung dari PERKI, Dr. dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), menekankan bahwa intervensi gaya hidup saja sering tidak cukup. Ia menyoroti perlunya pendekatan tambahan, mulai dari farmakoterapi hingga prosedur bariatrik, terutama bagi pasien berisiko tinggi.

Bukti klinis, lanjut Vito, menunjukkan penurunan berat badan melalui olahraga berkelanjutan maupun terapi medis berbasis GLP-1 dapat signifikan menekan risiko serangan jantung di masa depan.

Dalam rangkaian peringatan Hari Jantung Sedunia, Novo Nordisk bersama PERKI dan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) juga menggelar acara publik diikuti lebih dari 2.000 peserta. Kegiatan meliputi jalan sehat, lari 5K–10K, hingga sesi edukasi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran tentang keterkaitan obesitas dan penyakit kardiovaskular.

“Turunkan berat badan untuk melindungi jantung Anda. Mulai diskusi dengan dokter, akses informasi terpercaya, dan lakukan perubahan gaya hidup sehat,” tegas Sreerekha. (Indrayadi)

×
Berita Terbaru Update