Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf Lukman Hakim (kanna) saat berikan semangat hidup ke salah satu warga yang terdampak banjir di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Pendem)
BANYUMAS - Inilah jejak langkah Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Lukman Hakim disaat menyapa dan melihat secara langsung korban banjir di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (21/11/2025).
Kala itu, air memang telah surut. Namun jejak banjir masih jelas terbaca di setiap sudut rumah warga di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Lumpur mengering di lantai, perabot rusak berserakan, dan wajah-wajah lelah menyimpan cerita panjang tentang malam ketika air datang tanpa permisi.
Di tengah suasana itulah, sosok berseragam loreng tampak berjalan dari rumah ke rumah. Bukan sekadar meninjau, Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Lukman Hakim memilih turun langsung, menyapa warga, menyentuh realitas, dan menghadirkan bantuan secara nyata.
Ia tidak menunggu warga datang. Bersama prajurit dan tenaga kesehatan, Danrem mendatangi satu per satu rumah warga terdampak banjir. Paket sembako diserahkan langsung, disertai layanan pemeriksaan kesehatan gratis, terutama bagi lansia, anak-anak, dan warga yang mulai merasakan dampak pascabanjir seperti gatal, demam, dan kelelahan.
Di sebuah rumah sederhana, Kolonel Inf Lukman Hakim tampak berjongkok, berbincang pelan dengan seorang ibu yang rumahnya terendam hampir satu meter. Tak ada jarak komando, tak ada formalitas berlebihan. Yang ada hanyalah empati bahwa negara hadir bukan hanya lewat kebijakan, tetapi melalui langkah kaki yang menembus lumpur.
“Saya saat itu terpanggil untuk melihat langsung korban bencana banjir, dibenak saya sebelum ke lokasi. Saya langsung terpikir untuk memeriksa kesehatan mereka secara gratis sekaligus meringankan kebutuhan dapur mereka dengan memberi bantuan sembako. Kami memastikan masyarakat tak merasa sendirian,” kata Danrem dalam wawancara eksklusif media Terkini Asia.
Pelayanan kesehatan dilakukan secara door to door atau dari rumah ke rumah, Tenaga medis TNI memeriksa tekanan darah, kondisi kulit, hingga memberikan obat-obatan ringan. Bagi warga yang membutuhkan penanganan lanjutan, langsung diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kehadiran Danrem 071/Wijayakusuma bukan sekadar simbol kepemimpinan, melainkan cermin dari nilai TNI yang manunggal dengan rakyat. Di tengah bencana, TNI tidak hanya hadir sebagai kekuatan pertahanan, tetapi juga sebagai tangan yang menguatkan dan bahu tempat bersandar.
Bagi warga Wanareja dan Sidareja, hari itu bukan hanya tentang bantuan sembako atau layanan kesehatan. Lebih dari itu, mereka merasakan satu hal yang paling berharga: kepedulian.
"Sebelum kejadian, memang hujan terus menerus. Air masuknya luar biasa ke kampung. Alhamhamdulillah, kami bisa selamat, Terima kasih ya Pak atas bantuannya," Pak Slamet salah satu warga terdampak banjir.
Di tanah yang masih basah oleh sisa banjir, harapan kembali tumbuh pelan, namun pasti. Dan di antara lumpur dan puing-puing, langkah Danrem dan prajuritnya menjadi penanda bahwa negara selalu berupaya hadir, bahkan hingga ke depan pintu rumah rakyatnya.
Jejak langkah Kolonel Infanteri Lukman Hakim ini sebagai isyarat kepada masyarakat bahwa TNI akan selalu ada di setiap sisi rakyat, kapan pun dan dimanapun TNI dibutuhkan. (Redaksi)